PERTAMBANGAN TIMAH

Mulai Januari 2011 mahasiswa Institut pertamnian Bogor (IPB) Program Keahlian Ekowisata mengadakan penelitian Tugas Akhir yang di sebar ke beberapa daerah di seluruh Indonesia. Saya melakukan penelitian di Kabupaten Belitung Timur Provinsi Bangka Belitung dengan mengambil judul mengenai Perencanaan Wisata Tambang, yaitu perencanaan sebuah program wisata yang berkaitan mengenai kegiatan pertambangan sampai sejarah pertambangan timah di Kabupaten Belitung Timur.

Sebagian orang menganggap kawasan tambang merupakan kawasan kerusakan yang tidak memiliki daya tarik serta potensi untuk dibagung sebuah kegiatan wisata pada kawasan tersebut. Namun hasil yang di dapat, kawasan pertambangan timah bahkan memiliki potensi keindahan yang tidak dimiliki oleh obyek wisata lainnya.

Keindahan tersebut di tampilkan pada beberapa foto di bawah ini:

Menara Stoven

Stoven terletak di Kecamatan Kelapa Kampit yang tepatnya berada di Desa Syubuk yang berjarak sejauh ± 35 km dari Ibukota Kabupaten, Manggar. Bangunan yang memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi ini merupakan tempat dilakukannya pembakaran timah yang telah di tambang oleh para pekerja-pekerja dari cina sejak beratus tahun yang lalu.

Bangunan yang berbentuk menara ini terletak pada 108^o 4^o 33,6 BT dan 2^o 41^o 56,72 LS. Bangunan stoven saat ini hanya menjadi bangunan yang berdiri di area pertambangan timah rakyat.  Menara Stoven yang dibangun pada tahun 1925 pada saat itu terdapat dua buah menara yang berdiri pada kawasan tambang, namun saat ini menara yang terdapat di Desa Senyubuk hanya terdapat satu buah.  Hal tersebut dikarenakan bangunan menara yang sudah tidak layak dan dikhawatirkan membahayakan keselamatan pengunjung yang datang, maka oleh pemerintah daerah setempat menara tersebut terpaksa di hilangkan.

Panorama yang dapat terlihat disekitar kawasan Menara Stoven adalah sebuah bukit-bukit dengan terdapat beberapa para pekerja yang masih aktif dalam penggalian sisa-sisa timah di kawasan Menara Stoven. Keunikan yang terdapat di kawasan ini berupa sejarah keberadaan Menara Stoven yang tidak lepas dengan napaktilas perkembangan petambangan timah di Belitung Timur.

 

Keberadaan Menara Stoven belum banyak diketahui oleh masyarakat Belitung Timur, karena belum adanya kepengelolaan lebih lanjut oleh pemerintah setempat mengenai situs peninggalan ini.  Aksesibilitas untuk memasuki kawasan ini cukup memadai, pengunjung yang datang dengan menggunakan mobil pribadi tidak perlu berjalan jauh untuk menuju lokasi menara dari tempat pemberhentian mobil.  Bahkan menara ini sudah dapat dilihat dari jalan raya Kampit menuju Tanjung Pandan.

Selain kental dengan sejarahnya yang dapat dijadikan sebagai salah satu atraksi wisata, kawasan Menara Stoven juga potensial untuk dijadikan kegiatan wisata fotografi. Bentangan alam yang berupa perbukitan dapat dijadikan obyek menarik bagi wisatawan yang gemar mendokumentasikan setiap kawasan yang didatanginya.